时间:2025-06-04 13:53:41 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Jakarta - Tarif AS yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump menimbulkan kerus quickq加速器在哪下
Tarif AS yang diberlakukan oleh pemerintahan Donald Trump menimbulkan kerusakan parah di seluruh sektor energi di Negeri Paman Sam.
Kerusakan itu dari mulai dari produksi minyak hingga pengembangan energi terbarukan, ungkap sebuah analisis baru.
Kebijakan tarif pemerintahan Trump menjadi bumerang bagi sektor energi AS. Penelitian terbaru dari Wood Mackenzie (WoodMac), sebuah firma konsultan analisis energi dan sumber daya alam terkemuka menunjukkan bahwa perang dagang dapat mengikis proyeksi pertumbuhan permintaan minyak, menghambat investasi energi terbarukan, dan memaksa negara itu ke dalam isolasi energi berbiaya tinggi yang merusak daya saing globalnya.
Penelitian yang dirilis akhir Mei itu mengatakan bahwa pengumuman tarif Trump telah mengancam pertumbuhan ekonomi global secara signifikan.
Tarif AS yang luas dan terkesan cuma aksi balas dendam saja akan menghancurkan hubungan perdagangan yang sudah mapan dan mempercepat mundurnya dari globalisasi, menurut firma itu.
WoodMac mengembangkan tiga skenario untuk menilai dampak kebijakan perdagangan Trump, dengan skenario "perang dagang" yang paling parah memproyeksikan tarif efektif AS melebihi 30 persen. Berdasarkan skenario ini, PDB global diproyeksikan akan berkontraksi sebesar 2,9 persen pada tahun 2030, menurut analisisnya.
Industri minyak, landasan kemandirian energi AS, menghadapi konsekuensi yang sangat parah di bawah rezim tarif Trump.
Dalam skenario terburuk, permintaan minyak global akan mengalami "penurunan langsung" pada tahun 2026.
Pertumbuhan permintaan akan berlanjut mulai tahun 2027, tetapi permintaan keseluruhan pada tahun 2030 masih akan 2,5 juta barel per hari lebih rendah daripada skenario yang paling optimis.
Harga minyak akan anjlok hingga rata-rata 50 dolar AS per barel pada tahun 2026, yang akan menjadi pukulan telak bagi produsen dari AS, sebagaimana penelitian WoodMac menunjukkan bahwa "ekonomi pengeboran di Lower 48 tidak akan mendukung pertumbuhan produksi dengan minyak mentah pada harga 50 dolar per barel, meskipun perusahaan berambisi untuk terus menekan harga," jelasnya.
Ingin Tubuh Sehat Menyeluruh, Harus Berapa Lama Jalan Kaki per Hari?2025-06-04 13:33
SELAMAT! Kamu Bisa Dapat Saldo DANA Kaget Gratis Rp349.000 ke E2025-06-04 13:11
SELAMAT! Kamu Bisa Dapat Saldo DANA Kaget Gratis Rp349.000 ke E2025-06-04 13:11
Prabowo dan Erdogan Sepakat Dukung Kemerdekaan Palestina2025-06-04 12:29
Kelompok Orang yang Tak Boleh Makan Terong, Bisa Berbahaya2025-06-04 12:10
Makin Banyak Kosmetik Ilegal Beredar Online, BPOM Beri Peringatan Influencer2025-06-04 11:53
Penyebab Air Kencing Berbusa, Bisa Jadi Penyakit Tertentu2025-06-04 11:44
Indonesia Kecolongan! Defisit Talenta Digital Diambil Alih AI Kuasai Sektor Strategis2025-06-04 11:37
Diperiksa KPK, Dirut Bank Bengkulu Dicecar 20 Pertanyaan2025-06-04 11:20
Jelang Batas Pemberkasan Paulus Tannos, KPK Harap ada Kabar Baik dari Pemerintahan Singapura2025-06-04 11:11
NYALANG: Pesan Magis dari Utara2025-06-04 13:47
Prabowo dan Erdogan Sepakat Dukung Kemerdekaan Palestina2025-06-04 13:46
Indonesia Kecolongan! Defisit Talenta Digital Diambil Alih AI Kuasai Sektor Strategis2025-06-04 13:29
Jangan Cuma Andalkan Susu, 5 Sayur Ini Juga Tinggi Kalsium2025-06-04 13:25
DPR RI Tunda Rapat Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Kementerian2025-06-04 13:22
Sritex PHK 10 Ribu Karyawan, Kemnaker Berharap Hak Pekerja Terpenuhi2025-06-04 13:20
AHY Jadi Ketum Lagi, Ini Susunan Baru Pengurus Partai Demokrat2025-06-04 12:58
Mendagri Bakal Ungkap Pemda Mampu Tak Mau Bantu Sekolah Swasta2025-06-04 12:56
Penumpang Pesawat Ketakutan Usai Digigit Kutu Busuk Saat Penerbangan2025-06-04 12:01
Kelingking Beach dan Melasti Masuk Pantai Terbaik se2025-06-04 11:50