Mensos Gus Ipul Soroti Kemungkinan Ketergantungan Bansos, Ekonom Ungkap Penyebabnya
JAKARTA,quickq官网软件ios DISWAY.ID --Beberapa waktu yang lalu, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyatakan kekhawatirannya akan terjadinya fenomena ketergantungan masyarakat terhadap pemberian bantuan sosial (bansos) di Indonesia.
Dalam keterangannya, Gus Ipul menyebutkan bahwa saat ini pihak Kementerian Sosial (Kemensos) RI juga turut menyoroti fenomena Demotivasi yang terjadi akibat banyaknya masyarakat yang menikmati bantuan sosial.
"Belakangan ini kita lihat munculnya fenomena demotivasi akibat menikmati bantuan sosial," ujar Mensos Gus Ipul dalam keterangan resminya pada Selasa 11 November 2024.
BACA JUGA:Menteri Komdigi Ungkap Alasan Belum Jenguk Pasien Judi Online di RSCM
BACA JUGA:Jadwal Pembagian Rapor dan Penilaian Akhir Semester Ganjil 2024, Siswa-Guru Wajib Tahu!
Sementara itu, Ekonom sekaligus Pakar Kebijakan Publik Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Jakarta, Achmad Nur Hidayat menyatakan bahwa dalam praktiknya, bansos mulai dipandang sebagai instrumen permanen oleh masyarakat dan pemerintah.
Hal ini mengakibatkan bansos telah melenceng dari tujuannya yang bersifat adhoc, sementara persoalan kemiskinan struktural terus menjadi momok yang belum terpecahkan.
"Bansos, pada dasarnya, dirancang sebagai respons cepat terhadap situasi darurat, bukan sebagai strategi jangka panjang. Sayangnya, dalam praktiknya, bansos mulai dipandang sebagai instrumen permanen oleh masyarakat dan pemerintah," ujar Achmad saat dihubungi oleh Disway pada Senin 18 November 2024.
Menurut Achmad, ketergantungan masyarakat pada bansos bukanlah fenomena yang muncul secara tiba-tiba.
BACA JUGA:Waduh, Istana Sebut Ada yang Iseng Sampaikan Laporan ke Lapor Mas Wapres, Kok Bisa?
BACA JUGA:Kalender Desember 2024 Lengkap dengan Pasaran Jawa, Ada Tanggal Merah?
Faktor utama yang mendorong hal ini adalah kemiskinan struktural yang belum teratasi.
Banyak keluarga di Indonesia terjebak dalam siklus kemiskinan yang membuat mereka tidak memiliki akses terhadap pendidikan, pekerjaan layak, atau layanan kesehatan yang memadai.
"Ketika bansos hadir, ia menjadi penyambung hidup yang menggantikan peran mekanisme perlindungan sosial yang lebih berkelanjutan. Selain itu, pandemi COVID-19 memperburuk situasi dengan memaksa jutaan pekerja informal kehilangan mata pencaharian. Pemerintah, dengan alasan yang tepat, menggencarkan bansos sebagai langkah penyelamatan darurat," jelas Achmad.
- 1
- 2
- »
(责任编辑:探索)
- ·Herwyn Dorong Jajarannya Sebarluaskan Kerja Pengawasan ke Masyarakat
- ·3 Alternatif Garam Dapur yang Lebih Menyehatkan, Kaya Nutrisi
- ·Tren Kencan 'Throning' ala Gen Z, Pacaran Biar Dianggap Keren
- ·Kabar Baik dari Corona Hari Ini: Pasien di Wisma Atlet Semakin Berkurang!
- ·Pemicu Masalah Mental pada Pekerja, Kerja di Luar Job Desc
- ·Jangan Lengah, Inilah Pentingnya Polis Asuransi Selalu Aktif
- ·Jakarta Menuju New Normal, Sandi Bilang...
- ·Partai Buruh Resmi Ajukan Uji Formil UU Cipta Kerja ke MK
- ·Jokowi Pergi, Prabowo dan Puan selama 2 Menit Ketemuan, Apa yang Dibahas?
- ·7 Cara Mudah Menurunkan Gula Darah Secara Alami
- ·5 Cara Minum Air Kelapa untuk Menurunkan Berat Badan
- ·Manuver PDIP Tolak Tes Swab, Anggota Dewan Cuma Ingin Lakukan Kunker ke Daerah
- ·Kaya Nutrisi, Ini 10 Manfaat Tak Terduga Buah Jambu Air
- ·PSBB Masa Transisi Racikan Anies Ngeri
- ·Penerbangan Ditunda, Pilot Bagi
- ·Ketum PPP Belum Bisa Dihubungi Sejak Pagi, Benarkah Ditangkap KPK?
- ·Dua Mobil Tangki Pertamina Kini Diamankan Polisi
- ·Manuver PDIP Tolak Tes Swab, Anggota Dewan Cuma Ingin Lakukan Kunker ke Daerah
- ·Deretan 3 Destinasi Wisata Sustainable Tourism di Indonesia
- ·Viral, Kuburan di Tengah Jalan: Jakarta Sempit Bos!