Beda 'Nasi Kucing' dan 'Nasi Anjing' versi Yayasan
Polres Metro Jakarta Utara menyatakan telah melakukan pemeriksaan kepada 10 saksi terkait kasus makanan "Nasi Anjing" di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Sekarang pada tahapan penyelidikan terhadap para saksi. Sudah 10 orang yang kami mintai keterangan," ungkap Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Budhi Herdi Susianto di Jakarta, Senin.
Kapolres menjelaskan sejumlah saksi diperiksa di antaranya tujuh orang perwakilan yayasan yang memberikan nasi berlabel "Nasi Anjing" tersebut. Selajn itu, tiga warga di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebagai penerima nasi.
"Kami belum menyimpulkan, tapi kami terus melakukan proses," ujar Budhi.
Kapolres menegaskan proses hukum masih berjalan, meskipun mediasi para pihak sudah dilakukan.
"Proses hukum ini akan terus berjalan dan kami lanjutkan tahapannya," kata Budhi sebelumnya.
Sebelumnya, pemilik sekaligus pendiri Yayasan Qahal, Biantoro Setijo telah dipertemukan dengan warga RT 11 RW 12 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, dalam proses mediasi, Minggu (26/4).
Yayasan Qahal merupakan donatur dalam pembagian nasi bungkus dengan cap stempel kepala anjing tersebut. Bintaro menjelaskan penamaan "Nasi Anjing" merujuk pada porsinya yang tidak jauh berbeda dengan "Nasi Kucing" yang berporsi sedikit.
"Kami anggap nasi kucing kan udah terkenal. Nasi kucing kan porsinya sedikit, makanya kami jelaskan untuk 'Nasi Anjing' karena sedikit lebih banyak dari nasi kucing. Tapi tidak bisa membuat kenyang, hanya membuat bertahan hidup," kata Biantoro.
Dia juga menegaskan bahwa makanan yang dibagikannya dibuat menggunakan bahan-bahan yang halal seperti tempe oreg, cumi, sosis, maupun telur.
下一篇:Gelar Ijtima' Ulama Nusantara, Cak Imin Bahas Krisis Global Indonesia
相关文章:
- Steffy Burase Tak Akui Irwandi Suaminya
- IIMS 2025 Resmi Dibuka di Surabaya
- Bacaan Teks Takbiran Idul Adha: Arab, Latin, dan Artinya
- Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi dan Pariwisata, Sekda DKI Terima Delegasi Ho Chi Minh CIty
- Kemenperin Pastikan Ketersediaan Tenaga Kerja Unggul di Era Industri 4.0
- Awan Gelap! Anies Baswedan Soal Film Dirty Vote: Itu Tanda
- Gubernur Jakarta Bakal Ditunjuk Langsung Presiden, HNW: Merampas Kedaulatan Rakyat
- Antre Panjang, Beauty Enthusiasts Mulai Padati Jakarta X Beauty 2024
- Diskon Tarif Listrik Batal, Pemerintah Butuh Uang untuk Bayar Utang Rp178,9 Triliun
- Pemprov DKI Gelar Edukasi Anti
相关推荐:
- Kemenperin Pastikan Ketersediaan Tenaga Kerja Unggul di Era Industri 4.0
- 7 Komplikasi Pascapersalinan yang Bisa Dialami Ibu
- Selain Kenalkan Produk, Ini Cara BNI Life untuk Tingkatkan Kesadaran Memiliki Asuransi Jiwa
- Orang Tua Hati
- Besok Bebas, Ini Pesan Ahok
- INFOGRAFIS: Lestarikan Lingkungan Lewat Keseharian, Ngapain Aja?
- Sedang Malas Bercinta? Ini 6 Cara Tetap Intim dengan Si Dia
- Heru Budi Dorong Jakarta Jadi Kota Global dalam Jakarta Economic Forum (JEF) 2024
- Polisi Batal Pemeriksa Sekjen PSSI, Ini Jadwal Berikutnya
- FOTO: Harar, Kota Tua di Etiopia yang Dijuluki 'Mekkah' Afrika
- FOTO: Festival 2.500 Patung Panda di Hong Kong, Rayakan Populasi Panda
- Prabowo Subianto Akan Beberkan Hasil Pertemuannya dengan Tiga Partai Politik
- Penggila Kopi Wajib Simak, Ini 5 Bahaya Minum Kopi Setiap Hari
- 2025年全球游戏设计专业大学排名
- Vanessa Angel Minta Penangguhan Penahanan, Polda Jatim?
- Kamu Wajib Tahu! Bansos PKH dan BPNT Cair Juni 2025, Ini Daftar Lengkap dan Nominalnya
- Dokter Jelaskan Makanan Ini Bisa Bantu Hancurkan Batu Ginjal
- Botol Minum Mengandung Lebih Banyak Kuman daripada Dudukan Toilet
- IPO Bank Muamalat dan Bank DKI Tertunda, OJK Beberkan Alasannya
- Gelar Ijtima' Ulama Nusantara, Cak Imin Bahas Krisis Global Indonesia