Bursa Eropa Melemah, Hasil Perjanjian Dagang AS
Bursa Eropa kembali ditutup melemah, mencatat penurunan untuk hari ketiga berturut-turut, setelah kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak memberikan banyak rincian baru yang berarti, meski disertai janji tingkat tinggi dari kedua belah pihak.
Dilansir dari Reuters, Kamis (12/6), Indeks Stoxx 600 yang menjadi acuan saham di seluruh kawasan euro, ditutup turun 0,3% ke 551,64 di Rabu (11/6).
Baca Juga: Xiaomi SU7 Sah Jadi Mobil EV Tercepat, 7 Tahun Dominasi Mobil Eropa dan Amerika Terkalahkan
Presiden AS Donald Trump mengumumkan bahwa Beijing akan memasok magnet dan mineral tanah jarang, sebagai bagian dari kerangka kesepakatan dagang yang baru.
Sementara itu, Gedung Putih menyatakan bahwa AS akan tetap memberlakukan tarif impor sebesar 55% terhadap barang-barang dari China. Ia terdiri dari: 10% tarif dasar resiprokal, 20% tarif terkait perdagangan fentanil, dan 25% tarif yang sudah berlaku sebelumnya. China sendiri akan memberlakukan tarif sebesar 10% terhadap barang-barang impor dari AS.
Meski pernyataan resmi menyebutkan bahwa kerangka kesepakatan telah dicapai, investor di Eropa merespons dengan kehati-hatian. Para analis menilai bahwa pasar berharap lebih banyak kemajuan konkret dari pembicaraan tersebut.
“Pasar berharap para pejabat di London akan membawa terobosan besar, namun yang terjadi hanya pengulangan dari apa yang disampaikan sebulan lalu,” kata Analis Pasar Senior Capital.com, Daniela Hathorn.
Kebijakan tarif Trump yang tidak terduga juga disebut menjadi faktor yang menimbulkan ketidakpastian di pasar Eropa.
Selain itu, investor kini mengamati faktor-faktor domestik seperti kenaikan belanja pertahanan, dan kebijakan suku bunga dari Bank Sentral Eropa (ECB).
Namun demikian, pejabat ECB memberi sinyal bahwa siklus pelonggaran moneter hampir selesai, dengan pelaku pasar memperkirakan hanya akan ada satu kali lagi pemangkasan suku bunga hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: Sanksi Baru Uni Eropa, Harga Minyak Rusia Mau Dibuat Sangat Murah!
“Investor telah banyak masuk ke pasar saham Eropa karena valuasi yang murah. Kini pertanyaannya: apa yang bisa terus mendorong reli ini?” jelas Hathorn.
(责任编辑:知识)
- KAI Catat Penumpang Kereta Api Naik 42 Persen di Libur Natal 2023
- 3 Manfaat Makan Ceker Ayam, Jadi Kolagen Alami buat Kulit Awet Muda
- Dukung Usaha Berbasis Riset, Wamendiktisaintek Sambangi Peternakan Domba di Jonggol
- FOTO: Ribuan Santa Berlari di Jalanan Madrid
- Ketua Harian PBSI Terseret Dugaan Pemerasan Pimpinan KPK Gegara Sewa Safe House Firli Bahuri
- 7 Tanaman dengan Manfaat Kesehatan, Cocok Ditanam di Rumah
- Ferdinand Menjadi
- Sah! Wamenaker Batalkan PHK 308 Karyawan Softex
- Basarnas Benarkan Pesawat Tempur Tukano TNI AU Jatuh
- INTIP: 10 Manfaat Daun Kelor Si 'Superfood'
- Deretan Hotel Mewah Baru Terbaik di Dunia 2023, Ada dari RI?
- 7 Tanaman dengan Manfaat Kesehatan, Cocok Ditanam di Rumah
- Rosan Roeslani Jabarkan Peran Danantara dalam Membangkitkan Investasi dan Industri Indonesia
- 5 Cara Alami Mengusir Lalat di Rumah
- Datangi Kementan, SYL Sapa Media dengan Salam
- FOTO: 'Little Korea' di Perkampungan Baubau Sulawesi Tenggara
- Berlaku 2025, Ini Daftar Lengkap Penyakit Ditanggung dan Tidak Oleh BPJS Kesehatan
- 5 Minuman Pembersih Ginjal, Ampuh Membuang Racun
- Cak Imin: Kalau AMIN Menang, Pagi Dilantik, Sore Berantas Semua Pinjol
- Resep Olahan Daging Babi ala Nusantara untuk Natal