时间:2025-05-24 12:18:46 来源:网络整理 编辑:时尚
JAKARTA, DISWAY.ID- Sekretaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung quickq电脑端下载
JAKARTA,quickq电脑端下载 DISWAY.ID- Sekretaris Jendral (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung terkait investor pada proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dalam paparannya, dia mengatakan bahwa tidak seharusnya pemerintah ngemis investor untuk pembangunan IKN mengingat banyak sekali kekayaan di Indonesia yang bisa diolah untuk membiayai proses tersebut.
Bahkan dia menilai, cara pemerintah sekarang dalam membangun sebuah daerah tidak jauh berbeda dengan cara Belanda dahulu.
BACA JUGA:IAW Ungkap Pengusaha Inisial T di Belakang PT RBT yang Terseret Korupsi Timah Rp300 Triliun
BACA JUGA:Akhirnya Calvin Verdonk Boleh Bela Timnas Indonesia Vs Filipina, Simak Profilnya
"Bung Karno mengirim begitu banyak orang untuk bisa mengolah kekayaan alam kita, oleh insinyur-insinyur kita, anak-anak sekolah kita yang dikirimkan keluar bukan ngemis investor pada modal mereka ini sama dengan cara Belanda dulu, tidak berubah," ujar Hasto Kristiyanto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Kamis, 6 Juni 2024.
Selain itu, Hasto juga menyebutkan bahwa perpindahan ibu kota negara bukanlah kepentingan nasional yang harus didahulukan.
Menurutnya, dibandingkan dengan pembangunan IKN, teknologi seharusnya menjadi kepentingan nasional yang harus di prioritaskan.
BACA JUGA:Mantan Komandan Densus 88 Ungkap Skenario Keterlibatan Jenderal B di Kasus Timah, Singgung Pergantian Penguasa Tambang
BACA JUGA:Aktor Pemerintah Pusat di Korupsi Timah Rp300 Triliun Dibocorkan ICW, Kongkalingkong antara Swasta dan Oknum Pemerintah
Maka dari itu, kata Hasto, jika pemerintah paham dengan kondisi geopolitik di Indonesia, maka nantinya kepentingan nasional bisa dirumuskan dengan tepat.
"Apakah dengan memindahkan ibu kota kita menjadi hebat? Kita menjadi hebat kata Bung Karno kalau kita menguasai dengan kesadaran geopolitik tadi, kita menguasai ilmu pengetahuan, maka ini persamaan," kata Hasto Kristiyanto.
"Jadi, kepentingan nasional itu dirumuskan apa? What is our current national interest? Kalau kepentingan nasional itu teknologi dulu," sambungnya.
BACA JUGA:Akhirnya Calvin Verdonk Boleh Bela Timnas Indonesia Vs Filipina, Simak Profilnya
Jokowi Tinjau Pelayanan Kesehatan di RSUD Baharuddin Kabupaten Muna2025-05-24 12:05
Minho SHINee Ingin Wisata ke Bromo, Shawol Indonesia Mau Temani?2025-05-24 12:04
Banyak yang Tak Tahu, Ini 10 Ikan yang Mengandung Merkuri Tinggi2025-05-24 12:03
Menteri PKP Usul Revisi UU No 23 Tahun 2014, Minta Pemda Bantu Selesaikan Masalah Perumahan2025-05-24 11:19
Tina Toon: Air Oh Air, Jakarta Oh Jakarta!2025-05-24 11:01
Kasus 'Si Kembar' Penipu PO iPhone Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya2025-05-24 10:21
Kembangkan Ekonomi Kreatif Lewat Desain Interior, Wamenekraf Apresiasi Addition Living2025-05-24 09:58
Tembus Rp796 triliun, Portofolio Sustainable Financing BRI jadi yang Terbesar di Indonesia2025-05-24 09:54
FOTO: Kurangi Limbah Fashion, Pakaian Bekas Makin Dilirik di Jepang2025-05-24 09:50
7 Buah yang Paling Tinggi Gula, Batasi Konsumsinya2025-05-24 09:46
7 Cara Bercinta Tetap 'Hot' buat Pasangan yang Sudah Lama Bersama2025-05-24 11:58
Pakai Lem Panas, Tren Makeup '3D Teardrop' di Jepang Disebut Bahaya2025-05-24 11:48
Ini Daftar Kesalahan KPK dalam Penetapan Tersangka Bupati Mimika, Versi Pengacara2025-05-24 11:16
Gembong Ungkap Lima Petahana DPRD Fraksi PDIP yang Tak Lagi Maju di Pileg DKI 20242025-05-24 10:56
7 Hidangan Natal dari 7 Negara Berbeda yang Bisa Goyang Lidah2025-05-24 10:51
Kominfo Sebut Masalah Judol Tak Akan Pernah Tuntas Sampai Kiamat2025-05-24 10:23
Presiden Prabowo Sambut Baik Rute Penerbangan Bangkok–Surabaya, Medan, dan Phuket2025-05-24 10:11
Wamen Ekraf Dorong Kolaborasi Ciptakan Ekosistem Kreativitas di Bandara2025-05-24 10:03
Merger Grab2025-05-24 09:52
FOTO: Asa Perajin Kala Sake Jadi Warisan Budaya UNESCO2025-05-24 09:41