会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 Senator dari Papua Barat Daya Angkat Bicara soal Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat!

Senator dari Papua Barat Daya Angkat Bicara soal Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat

时间:2025-06-09 05:01:53 来源:quickq官网登录 作者:娱乐 阅读:993次
Warta Ekonomi,quickq如何下载安装 Papua -

Isu kerusakan lingkungan di Raja Ampat bukan berasal dari operasi PT Gag Nikel di Pulau Gag, melainkan dari dua perusahaan pemegang izin tambang baru di kawasan suaka alam perairan.

Paul Finsen Mayor, Anggota DPD RI asal Papua Barat Daya, menegaskan bahwa sorotan seharusnya tertuju pada PT Mulia Raymond Perkasa di Pulau Manyefun dan Batang Pele, serta PT Anugerah Pertiwi Indotama di Kepulauan Paam.

Senator dari Papua Barat Daya Angkat Bicara soal Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat

Senator dari Papua Barat Daya Angkat Bicara soal Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat

"Kunjungan Menteri ESDM ke Pulau Gag salah sasaran. Izin baru yang menimbulkan protes masyarakat justru berada di Manyefun, Batang Pele, dan Paam.” ujar Paul.

Senator dari Papua Barat Daya Angkat Bicara soal Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat

Menurutnya, kedua perusahaan ini mendapatkan IUP tanpa kajian publik yang memadai, memicu kekhawatiran akan kerusakan terumbu karang dan gangguan pada ekosistem laut.

Senator dari Papua Barat Daya Angkat Bicara soal Kerusakan Lingkungan di Raja Ampat

Berdasarkan peta wilayah, Batang Pele dan Manyefun hanya berjarak sekitar 29 km dari ikon wisata Pianemo. Jarak pendek ini mengancam keberlanjutan pariwisata yang menjadi tumpuan ekonomi lokal.

Di lapangan, pemandu wisata Patrick Nathanael Lintamoni menambahkan Pulau Yevnabi—“cleaning station” ikan pari manta dan habitat bayi manta serta paus sperma—hanya 15 km dari Batang Pele.

Ia mendesak pemerintah memastikan perlindungan habitat dan kelestarian geopark, bukan sekadar mengalihkan perhatian ke Pulau Gag.

"Kondisi lima pulau suaka alam—Manyefun, Waisilip, Bianci, Mutus, dan Nyos Manggara—masih terjaga, tapi siapa yang menjamin kalau tambang mulai bergerak?” ujar Patrick.

Raja Ampat menyandang status UNESCO Global Geopark dan Kawasan Konservasi Perairan Nasional, dengan 70 % spesies karang dunia berada di kawasan ini. Masyarakat berharap Kementerian ESDM segera meninjau ulang IUP PT Mulia Raymond Perkasa dan PT Anugerah Pertiwi Indotama demi menjamin pariwisata berkelanjutan dan perlindungan lingkungan.

(责任编辑:时尚)

相关内容
  • Ini 8 Tanda Tubuh Kelebihan Karbohidrat, Awas Berat Badan Bisa Naik
  • VIDEO: Melepas Pohon Sakura Ikonis AS, 'Stumpy' untuk Terakhir Kali
  • Awas, 5 Hal Ini Bakal Terjadi Kalau Kamu Terlalu Banyak Makan Kurma
  • Airlangga dan Zulhas Bahas Koalisi Poros Keempat Sekembalinya dari Amerika
  • Siapa Pun Bisa Kena, Ini Penyebab Stroke di Usia Muda
  • Skrining dan Deteksi Dini, Optimalkan Potensi Sembuh Kanker Payudara
  • Benarkah Pamer di Media Sosial Bisa Sebabkan Penyakit 'Ain?
  • Jodoh dalam Islam, Sudah Ditetapkan atau Harus Diusahakan?
推荐内容
  • Produksi Beras Naik 14,49%, Stok Tembus 4 Juta Ton: Prabowo Dorong Swasembada Daerah
  • PPIH Tegaskan Jemaah Haji Indonesia di Madinah Tidak Terlantar
  • 3 Waktu Terbaik untuk Berdoa Selama Bulan Ramadhan
  • Benarkah Pamer di Media Sosial Bisa Sebabkan Penyakit 'Ain?
  • Jangan Makan 7 Makanan Ini Bersamaan dengan Pepaya, Nanti Sakit Perut
  • FOTO: Bayi 'Gemoy' Kuda Nil Kerdil yang Langka Lahir di Athena