时间:2025-06-04 01:58:29 来源:网络整理 编辑:百科
Warta Ekonomi, Depok - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Depok mencatat, ada sebanyak lebih dari 2. quickq梯子
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Depok mencatat, ada sebanyak lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan terkait lonjakan tagihan listrik pada periode Juni 2020. Terkait hal itu, PLN pun telah membuka 17 posko aduan.
Manajer PLN UP3 Depok Kota, Putu Eka Astawa menjelaskan, keluhan maupun aduan tersebut terjadi sejak 5 Juni 2020 sampai dengan saat ini.
"Saya bicara UP3 Depok kota ya. Artinya tidak hanya khusus di sini, tapi kalau diketahui di sini saja rata-rata setiap hari kita kedatangan antara 400-500 orang per hari," kata Putu Eka saat ditemui di kantornya cabang PLN Kecamatan Sukmajaya, Depok pada Kamis (11/6/2020).
Baca Juga: Gila! Tagihannya Tembus Rp20 Juta, Listrik Pemilik Bengkel Las Terancam Dicabut
Ia mengaku, puncak aduan terjadi pada Senin (8/6/2020) dan Selasa (9/6/2020). "Nah kemarin agak turun sedikit hanya sekitar 300-an orang yang komplain, dan hari ini mungkin bisa antara 300 orang juga," kata dia.
Maka demikian, kata Eka, jika dihitung secara keseluruhan sampai dengan saat ini ada lebih dari 2.000 pelanggan yang telah mengajukan keluhan.
"Angka itu sudah digabung khusus PLN Depok kota ya. Kan di sini (Depok) ada empat unit PLN lain. Dari 2.000 pelanggan tersebut, sekira 70 persen memilih datang langsung ke posko aduan," ujarnya.
Eka mengaku, keluhan yang disampaikan bervariasi masalahnya, tapi umumnya merasa keberatan dengan tingginya tagihan pada periode Juni 2020.
"Bervariasi ada yang kenaikannya sampai 20 persen, 50 persen dan dominan memang di sana kenaikan 20 hingga 50 persen," ucapnya.
Lebih lanjut dirinya menegaskan, pihaknya tidak hanya menerima layanan secara langsung namun juga bisa melalui online atau sambungan telepon. "Masing-masing petugas kami itu menangani terkait dengan datang langsung ada juga yang melakukan telepon. Intinya upaya preventif dan memberikan penjelasan melalui telepon," tutur dia.
Eka mengaku ada juga keluhan yang mengaku rumahnya kosong namun tagihan dianggap membengkak. "Ini harus kita cek satu-satu semua kondisi pelanggan itu beda-beda. Banyak sekali situasinya, pelanggan datang dengan cerita yang bervariasi," kata dia.
Pada prinsipnya kata dia, tagihan bulan Mei dan bulan April itu adalah rata-rata tagihan tiga bulan sebelumnya.
Halaman BerikutnyaHalaman:
Angka Kasus Kanker Payudara di RI Sulit Ditekan, Ini Alasannya2025-06-04 01:46
Jangan Lengah, Inilah Pentingnya Polis Asuransi Selalu Aktif2025-06-04 01:35
5 Gaya Rambut Pria Ini Diprediksi Bakal Populer di 20252025-06-04 01:34
Giring Ganesha Siap Maju Caleg, Percaya Diri PSI Bisa Raup Banyak Suara di Pemilu 20242025-06-04 00:59
Polisi Kini Tangani Laporan 'Jokowi Banci'2025-06-04 00:57
Bertahap Pulih, TMII Akan Kembali Buka pada 20 Juni2025-06-04 00:35
Catat! DKI Sediakan 50 Bus Gratis Bagi Penumpang KRL2025-06-04 00:30
PSBB Masa Transisi Racikan Anies Ngeri2025-06-03 23:43
Habib Bahar Siap Tanggung Jawab Pernyataan 'Jokowi Kayak Banci'2025-06-03 23:19
Jangan Lengah, Inilah Pentingnya Polis Asuransi Selalu Aktif2025-06-03 23:18
Polisi Sebut Saksi Duga Ada Mark Up Dana Kemah, Dahnil?2025-06-04 01:54
Tiga Jenazah Terduga Teroris Poso Berhasil Dievakuasi2025-06-04 01:44
Waduh! Sekjen DPR RI Dipanggil KPK2025-06-04 00:57
Surat Terbuka Rommy: Saya Dijebak2025-06-04 00:55
Perusahaan Bisa Merevolusi Layanan Pelanggan Melalui AI Canggih2025-06-04 00:41
Ketum PPP Ditangkap KPK, Ini Lokasinya2025-06-04 00:21
Doa Ini Perlu Dibaca Awali Tahun Baru 2025 agar Hidup Penuh Berkah2025-06-04 00:13
PLN Depok Dikepung Protes, Aduan Tagihan Listrik Bengkak Tembus 2.000!2025-06-03 23:58
Nah Lho Rumah DP Rp 0 Terendus Korupsi, Anies Bisa Tidur Nyenyak?2025-06-03 23:36
Agenda Pertemuan Prabowo dan SBY Dibocorkan AHY2025-06-03 23:18