您的当前位置:首页 > 热点 > 5 Bandara di Indonesia dengan Arsitektur Unik 正文
时间:2025-05-24 10:30:16 来源:网络整理 编辑:热点
Jakarta, CNN Indonesia-- Bandara dapat disebut sebagai pintu pertama untuk memasuki sebuah negara at quickq苹果版是什么
Bandara dapat disebut sebagai pintu pertama untuk memasuki sebuah negara atau kota. Maka tak heran mengapa kebanyakan bandaradi dunia berlomba-lomba menampilkan bangunan arsitektur menarik kala menyambut tamunya.
Bangunan arsitektur yang menarik tentu akan menyita perhatian para pelancong, sehingga menjadikan bandara tersebut selalu bisa diingat atau dikenang.
Bukan hanya di luar negeri, Indonesia juga memiliki sejumlah bandara yang memiliki arsitektur tak biasa, bahkan cenderung unik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandara terbesar di Kalimantan Tengah ini semula bernama Bandar Udara Panarung. Arsitektur bandara ini merupakan wujud kearifan lokal daerah setempat.
Hal yang menjadikannya sebagai salah satu bandara terunik di Indonesia ialah karena desain terminal barunya yang bernuansa modern berwarna putih dengan mengadopsi bentuk paruh burung enggang khas Kalimantan Tengah sebagai desain atapnya.
Bagi Suku Dayak di Kalimantan Tengah, burung enggang merupakan wujud kebesaran dan kemuliaan. Dilansir melalui Multimedia Center Kalteng, burung enggang dianggap sebagai salah satu burung yang sakral, dipercaya sebagai perwujudan dari Panglima Burung, sehingga burung ini pantang untuk diburu apalagi dimakan.
Karena kelangkaannya, burung ini pun menjadi salah satu satwa yang dilindungi pemerintah. Langkah pemerintah membangun bandara yang terinspirasi dari burung enggang tentu sebagai penghormatan terhadap bagi Suku Dayak sekaligus upaya mengenalkan burung ini kepada generasi bangsa.
Beralih ke Sulawesi Selatan, kita akan menjumpai bandara kebanggaan yang dinamai dengan nama salah satu pahlawan nasional bangsa, Sultan Hasanuddin.
Bandara ini menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal maupun pelancong karena arsitektur khasnya yang berbentuk setengah lingkaran bak gulungan ombak di laut.
Sebelum memasuki bangunan bandara, kita akan disambut dengan patung Sultan Hasanuddin beserta tulisan "Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin". Bandara internasional yang menjadi bandar udara terbesar di wilayah Indonesia bagian timur ini menggugah minat masyarakat karena miniatur kapal pinisi di bagian depan pintu masuk.
Kapal pinisi merupakan warisan budaya kebendaan yang memiliki arti khusus bagi masyarakat Sulawesi Selatan, terkhusus bagi mereka yang tinggal di daerah pesisir Kabupaten Bulukumba.
Ikon khas ini begitu menggambarkan nenek moyang bangsa yang dahulunya merupakan pelaut, serta menjadi wujud kehidupan dan simbol mata pencaharian bagi masyarakat Sulawesi Selatan yang sehari-harinya hidup berdampingan dengan laut.
Di bagian dalam bandara pun kamu juga akan menemukan ruang tunggu dilengkapi taman-taman kecil yang bisa dijadikan spot foto.
Dibangun pada 2010, bandara yang terletak di ujung paling timur pulau Jawa ini disebut-sebut sebagai bandara hijau pertama di Indonesia.
Keunikan bandara ini, seperti klaimnya, terletak pada penempatan tanaman hijau dan rumput luas yang terhampar di sekitar bandara hingga landasan pacu, menjadikan visual keseluruhan bangunan ini akan memanjakan mata bagi siapa pun yang memandangnya.
Dikutip melalui Radar Banyuwangi, ternyata dulunya bangunan tempat bandara ini merupakan lahan perkebunan. Maka tak heran mengapa di sekitar bandara tersebut masih ramai akan pepohonan hijau dan tanaman-tanaman. Pemerintah pun tentu berupaya menjaga konsep hijau sesuai dengan sejarah pembangunan bandara ini.
Selain didominasi oleh lingkungan yang asri dan hijau, pemilihan bahan arsitektur bandara ini pun dibuat sealami mungkin. Jika biasanya bandar udara dipenuhi oleh dinding-dinding kaca, Bandar Udara Banyuwangi berbeda. Mereka menggunakan kayu sebagai bahan utama bangunan.
Tak hanya itu, karena berkonsep ramah lingkungan, bandara ini pun didesain hampir tidak menggunakan pendingin ruangan (AC) serta berinterior minim sekat sehingga sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik dan memberikan rasa sejuk alami.
Bandara yang dirancang oleh arsitektur Indonesia, Andra Matin, ini memiliki desain bangunan yang juga terinspirasi dari budaya lokal. Jika memerhatikan dengan saksama, kamu akan menyadari bahwa atap bangunan terminal bandara mengadopsi bentuk atap rumah suku asli Banyuwangi, Suku Osing.
Menarik sekali, bukan? Selain konsepnya yang ramah lingkungan, bangunan bandara ini pun akan memanjakan matamu dengan interior khas budaya Banyuwangi. Kamu pun bisa sekaligus mengenal dan belajar tentang kearifan lokal masyarakat jika mengunjungi bandara ini!
Melangkah tak jauh dari Banyuwangi, kita akan beranjak ke Yogyakarta, rumah bagi salah satu bandara internasional di Indonesia. Bandara Internasional Yogyakarta.
Keunikan yang dimiliki bandara ini terletak pada desain arsitektur atapnya yang tampak menyerupai "bolong-bolong" di atas langit. Namun tak hanya sekadar bolong-bolong lho, jika kamu perhatikan lebih detail, atap ini berbentuk bak sarang lebah.
Tak sampai di sana, tak hanya atap yang berbentuk estetik dan tak biasa, keseluruhan bangunan bandara ini sangatlah estetik dan dapat dikatakan sebagai surga bagi para penggiat seni.
Di sudut lantai dan dinding, kita akan sering menjumpai corak batik yang menggambarkan kearifan lokal Jawa dengan begitu menawan. Tak hanya itu, rupanya sebanyak 43 seniman diikutsertakan dalam pembangunan.
Maka tak mengherankan apabila kita akan menjumpai beragam seni yang dipamerkan, mulai dari lukisan hingga patung, dengan beragam jenis gaya dan makna seni khas para penciptanya.
Jadi, jika kamu tertarik pelesiran sambil menikmatiart exhibition karya seniman lokal di Jogja, kamu wajib menambahkan Bandar Udara Internasional Yogyakarta ini ke dalam daftar destinasi!
Libur Akhir Tahun, Yuk Jelajah 9 Objek Wisata Bandara Changi Singapura2025-05-24 10:18
Judol Makin Menjamur, Komdigi Ungkap Penyebabnya2025-05-24 10:08
Kejari Bandung Periksa Mantan Dirut Bio Farma Honesti Basyir2025-05-24 09:50
Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemenperin Dukung Penerapan Ekosistem Industri Berkelanjutan2025-05-24 09:41
Pemilik Sah Lahan Flyover: Pak Anies, Segera Patuhi Putusan MA!2025-05-24 09:31
Tips untuk Penumpang Saat Naik Pesawat: Pakai Baju Warna Merah2025-05-24 08:48
Dorong Pemulihan Ekonomi, Kemenperin Dukung Penerapan Ekosistem Industri Berkelanjutan2025-05-24 08:23
Royal Enfield Classic 500 Limited Edition Ridwan Kamil yang Disita KPK Rupanya Atas Nama Orang Lain2025-05-24 08:22
15 Rekomendasi Makanan Khas Cirebon Legendaris2025-05-24 08:07
FOTO: Berseluncur Asyik di Lintasan Skate Kolong Flyover Slipi2025-05-24 07:49
Geledah 2 Lokasi di Kementerian ESDM, Ini yang Disita oleh Bareskrim Polri2025-05-24 10:08
Judol Makin Menjamur, Komdigi Ungkap Penyebabnya2025-05-24 09:36
Kemnaker Tegaskan Pekerjaan Layak adalah Hak Asasi Manusia2025-05-24 09:26
Tanggapi Kasus Oplosan Pertamax, Mantan Komut Pertamina Ahok Ajak Sidang Terbuka!2025-05-24 08:34
Kuasa Hukum SYL Sebut Kliennya Tak Terima Ucapan Jaksa KPK2025-05-24 08:30
Hasil Negosiasi Tarif AS, Menko Airlangga: Kita Tawarkan Win2025-05-24 08:21
VIDEO: Gemerlap Dandyism ala Kulit Hitam dalam Met Gala 20252025-05-24 08:09
Preman Berkedok Ormas Peras Pedagang Teh Solo di Ciledug, Minta Uang Pembinaan Rp700 Ribu2025-05-24 08:05
Cegah Judi Online, BKKBN Imbau Keluarga Saling Mengingatkan Anggotanya2025-05-24 07:50
Terdaftar atau Tidak? Cek NIK KTP Penerima Bansos PKH BPNT 2025 Sekarang Juga!2025-05-24 07:49